Rabu, 22 April 2015

CONTOH MAKALAH PENELITIAN TENTANG PENCEMARAN TANAH

assalamu'alaikum Wr.Wb
salam lestari...!
salam konservasi...

baiklah disini admin akan membagikan contoh makalah tentang penelitian pencemaran tanah.
tapi disini admin akan membagikan kerangkanya sampai pada meodologi saja ya... :) selanjutnya akan di refisi ketika penelitian saya selesai.


PENGETAHUAN LINGKUNGAN

IDENTIFIKASI PENCEMARAN TANAH DI LAHAN PERTANIAN 15 A IRINGMULYO METRO TIMUR




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang

Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Sebagai faktor produksi pertanian tanah mengandung hara dan air, yang perlu ditambah untuk pengganti yang habis dipakai.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan tidak sesuai aturan yang berlaku   tanpa  memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan  dari  pengolahan  tanah  tersebut.  Kitasudah  sering  mendengar  kerusakan hutan, pencemaran air,limbah di sungai, dan pencemaran udara yang ada disekitar kita yang disebabkan  oleh  perilaku manusia yang tidak  dapat memanfaatkan  kekayaan  alam  secara  efektif  dan efisien, serta  kurangnya  kesadaran  manusia  dengan dampak yang akan ditimbulkannya. Karena  ulah  manusia  itulah  kualitas  lingkungan dapat  menurun dan  dapat  mempengaruhi  kelangsungan hidupnya  di masa yang akan  datang  
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Pencemaran menyebabkan susu-tanah mengalami perubahan susunannya, sehingga mengganggu kehidupan jasad yang hidup didalam tanah maupun dipermukaan
Pencemaran tanah dapat terjadi secara langsung. Misalnya karena menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida atau insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat dicernakan seperti plastik.
1.2  Rumusan  masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka, dirumuskan  permasalahan sebagai berikut:
Apakah yang dimaksud dengan pencemaran tanah?
Bagaimanakah bisa terjadi pencemaran tanah?
● Apakah akibat pencemaran tanah?
● Bagaimana mencegah/menanggulangi tanah?
Mengapa peranan manusia sangat penting terhadap kesuburan tanah?

1.3  Tujuan
Mengetahui arti pencemaran tanah
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pencemaran tanah.
Mengetahui akibat dari pencemaran tanah
Mengetahui cara menanggulangi pencemaran tanah.
Mengenal peran manusia terhadap kesuburan tanah.

1.4  Manfaat
●Bagi Mahasiswa
1. Menambah wawasan bagi kita dan untuk mengetahui lebih dalam
     tentang pencemaran  tanah
2.Memberikan pelajaran bagi kita tentang bagaimana dampak yang
          ditimbulkan dari pencemaran tanah
3.Dapat memberikan informasi kepada kita bagaimana cara agar tidak
    terjadi pencemaran  tanah yang lebih luas

Bagi Masyarakat
1. Menambah wawasan bagi masyarakat luas tentang bahaya pencemaran
          tanah
2. Membuat masyarakat mengerti tentang bagaimana caranya mencegah
    agar  pencemaran tanah tidak terjadi semakin luas/

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     Kajian Pustaka
Kemas (2005:1) menyatakan bahwa Secara ekologis tanah tersusun oleh tiga kelompok material yaitu material hidup (faktor biotik) berupa biota (jasad-jasad hayati),faktor abiontik berupa bahan organik , dan faktor abiotik beruap pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay). Umumnya sekitar 5 persen penyusun tanah meruapakan biomass(biotik dan abioktik ). Meskipun hanya 5 persen biomass atau bahan organik ini berperan sangat penting karena peran yang dimilikinya, yaitu :
1.      Sebagai bahan koldial tanah, di samping kolodial tanah liat, yang memengaruhi sifat –sifat kimiawi tanah seperti dalam proses pertukaran kation dan anion, dan sifat-sifat fisik tanah seperti struktur dan erodibilitas tanah , juga
2.      Berperan penting sebagai sumber hara (nutrition) tanah yang akan ytersedia (available) bagi tanaman(juga mikrobia) stelah bahan organik mengalami perombakan menjadi senyawa-senyawa sederhana(dekomposisi dan mineralisasi).
Bahan organik tanah berasal dari sisa-sisa tanaman dan hewan yang mengalami proses perombakan selama proses ini berbagai jasad hayati tanah, baik yang menggunakan tanah sebagai liangnya maupun yang hidup dan beraktifitas di dalam tanah, memainka peran penting dalam perubahan bahan organik dari bentuk segar (termasuk juga sel-sel jasad mikro yang mati) hingga terurai menjadi senyawa-senyawa sederhana dan tersedia bagi tanaman.suatu hal yang menarik bahwa unsur hara yang menyusun sel-sel mikrobia ternyata lebih mudah tersedia bagi tanaman dari pada dalam bentuk senyawa organik penyusun sel-sel tanaman atau hewan karena mikrobia ini terdiri dari sel-sel tunggal.
      Sekarang sudah terbukti bahwa revolusi hijau (pertanian kimiawi) yang merangsang tanaman agar berproduksi tinggi dengan mengandalkan kimiawi (pupuk dan pestisida) telah gagal menghasilkan bahan pangan yang sesuai dengan konsep halala toyyiban yang di perintahkan Allah SWT.

Pentingnya biologi tanah dalam menghaasilkan produksi pangan yang baik dan sehat tersebuat terkait dengan :
1.      Peran jasad hayati yang vital dalam dekomposisi bahan organik (limbah tanaman dan hewan) tersebut , yang apabila dikelola dengan baik sudah tentu akan meminimalkan atau bahkan meniadakan penggunaan pupuk-pupuk kimiawi buatan, yang telah diketahui berdamapak negatif terhadap kesehatan lingkungan jika digunakan secara berlebihan ;
2.      Merangsang pertumbuhan tanaman melalui kemampuan beberapa mikrobia dalam menghasilkan zat-zat perangsang tubuh, seperti viatmin,hormon,asam –asam amino dan senyawa –senyawa organik lainnya.
3.      Menghambat perkembangan patogen tanaman, yaitu melalui sifat anatagonisme dan kompetisi dalam pemanfaatan nutrisi dalam tanah atau melalui produksi anti biotik atau senyawa toksin anati patogen(biopestisida).

Pengelolaan keduanya secara baik tidajk saja akan meminimalkan penggunaan pestisida kimaiwi yang berdampak negatif terhadap ekosistem, tetapi juga akan merangsang perkembangan industri pupuk hayati, hormon atau perangsang tumbuh antibiotik dan biopestisida yang tidak saja aman bagi tanaman dan hewan tetapi juga manusia.
Suripin (2004:8) menyatakan bahwa sumberdaya alam utama, yaitu tanah dan air, pada dasarnya merupakan sumber daya alam yang dapat di perbaharui, namun mudah mengalami kerusakan atau degradasi.kerusakan tanah dapat terjadi oleh (1).kehilangan unsur hara dan bahan organik di daerah perakaran, (2) terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi), terkumpulnya atau terungkapnya unsur atau senyawa yang merupakan racun bagi tanaman. (3) penjenuhan tanah oleh air, dan (4) erosi. Kerusakan tanah olah satu atau lebih proses tersebut menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman atau menhasilkan barang atau jasa.
Hilangnya secara berlebihan atu atau beberapa unsur hara dari zona perakaran menyebabkan merosotnya kesuburan tanah, tanah tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang normal, sehingga produktifitas tanah menjadi sangat rendah. Kerusakan bentuk ini terjadi sebagai akaibat perombakan bahan organik cepat di bawah iklim tropika basah, dan kehilangan unsur hara yangterangkup keluar melalui panen dengantanpa ada usaha untuk mengembalikannya. Proses in menyebabkan juga rusaknya struktur tanah. Pembakaran sisa-sisa tanaman (mulsa) yang menutupi tanah akan mempercepat proses pencucian dan pemiskinan; apalagi jika pembakaran terjadi sepanjang tahun. Pemberian pupuk buatan atau pupuk organik, pergiliran tanaman denga tanaman leguminosa dan menghindari dari pembakaran vegetasi atau sisa-sisa tanaman terus menerus adalah cara –cara untuk mencegah kerusakan dan memulihkan kesuburan tanah.
Ance (2004:29) menyatakan bahwa tanah merupakan modal utama bagi para petani untuk dapat memproduksi pangan. Bukan hanya untuk menjamin keberlangsungan hidupnya sendiri melainkan juga untuk menjamin kehidupan orang lain diluar kehidupannya.
Tanah yang menjadi modal utama para petani itu keadaanya sangat dipengaruhi oleh unsur unsur iklim, yaitu hujan, suhu, kelembapan, dan pengaruh itu kadang-kadang menguntungkan tetapi sering pula merugikan. Yang membedakan dua tipe tanah yaitu climate soil type dan aclimate soil type
a.       Climate soil type adalah pembentukan tanah yang disebabkan karena pengaruh curah hujan dan temperatur.
b.      Aclimate soil type , pembentukan tanah bukan disebabkan oleh faktor iklim melainkan oleh keadaan bebatuan.
Hukum dan zat makanan lain yang terdapat pada tanah didaerah yang bercurah hujan tinggi, pada waktu hujan akan mengalami dua alternatif,dihanyutkan oleh hujan kedaerah yang lebih rendah atau diserap oleh lapisan bawah tanah. Zat makan yang meresap kedalam tanah akan ditangkap oleh akar tanaman, terutama tanaman yang memilki akar dalam dan pada waktu tertentu akan dikembalikan lagi kedalam proses atau lingkaran pembentukan tanah melalui proses pelapukan daun atau ranting yang berjatuhan diatas tanah. Proses ini akan berlangsung dari waktu kewaktu.
            Bahan mineral dan zat makanan yang mengandung N2 (zat lemak , nitrogen) yang terbawa dari permukaan tanah (yang tidak ikut pada siklus pembentukan tanah diatas) akan diendapkan didasar sungai atau terbawa sampai kelaut.
Apabila hal itu terjadi terus menerus dan tidak ada usaha dari para petani, akan menyebabkan tanah kekurangan zat makanan esensial yang dibutuhakan oleh tumbuh-tumbuhan. Hasil pengendapan pada dasar sungai akan membentuk butirab quartz, pasir, atau membentuk tanah liat yang berat. Ikatan besi yang terbebas akan terus mengendap dan membentuk leterit yang akan mengikat semua pospor yang terdapat dalam tanah dilingkungannya. Keadaan demikian akan mempersulit terjadinya pemecahan batuan batuan yang disebabkan oleh pelekatan tanah liat yang sanagt kuat.
Ipina (2013) menyatakan bahwa pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkunagn tanah alami. Kualiatas tanah dapat berkurang akibat dari lmbah padat yang mencemari tanah. Kesuburan juga dapat berkurang karena prose air mengalirnya terhalang oleh banyaknya limbah padat.




















BAB III
METODOLOGI

3.1  TUJUAN OPERASIONAL
Adapun tujuan yang kami lakukan ini adalah untuk menjaga lingkungan daerah sekitar yang sudah tercemar oleh bahan-bahan anorganikyang dapat menyebabkan kerugian bagi manusia, diantaranya penggunaan pestisida yang berlebihan dapat merusak komponen dari tanah, dan dengan ini berusaha untuk menemukan alternatif lain sebagai pengganti pupuk anorganik yang selama ini selalu digunakan, dan dapat diketahui bagaimana cara penanggulangan tanah yang baik.

3.2  TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada dua lahan pertanian yaitu di daerah 15A iring mulyo metro timur dan 21C metro pusat.

3.3  WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini akan di lakuakan pada sabtu,  25 april 2015 di 15A dan 21C metro.

3.4  METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi secara langsung pada dua lahan pertanian yaitu di 15A dah 21C , pada penelitian ini juga dengan melakukan perbandingan antara dua lahan pertanian dan lahan selain lahan pertanian yang diidentifiaksi belum mengalami pencemaran.

3.5   ANALISIS DATA

Kami melakukan pengamatan yang berjenis penelitian dan perbandingan, yaitu antara lahan yang terkena pupuk anorganik dan yang tidak terkena pupuk anorganik.




Semoga Bermanfaat...

"jangan pernah katakan tidak pada sesuatu hal yang baik" 

3 komentar:


  1. Lanjutkan menulis,jangan sampai disini saja karena dengan menulis namamu kan di kenang di masa depan.

    BalasHapus
  2. siap pak. hehe baru mau aktif di blog lagi sekarang.

    BalasHapus
  3. siap pak. hehe baru mau aktif di blog lagi sekarang.

    BalasHapus